jelaskan kaitan objek sosiologi dengan keberadaan kelompok sosial

Jelaskankaitan antara konsep dasar sosiologi dengan gejala sosial! SD Sosiologi; Jelaskan kaitan antara konsep dasar sosiologi deng LL. Lestari L. 13 Maret 2022 23:57. Pertanyaan. Jelaskan kaitan antara konsep dasar sosiologi dengan gejala sosial! Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! 23. 1. Jawaban terverifikasi. NA. N. Ayu. Objekformal yang ada adalah interaksi, relasi, dan komunikasi sosial yang terjadi antar kelompok masyarakat. Hal-hal inilah yang dapat dipelajari untuk lebih memahami mengenai manusia dan gejala-gejala sosial yang terbentuk. Baca Juga: 4 Jenis Komunikasi dalam Bermasyarakat. Itulah dia pengertian dan bentuk dari objek kajian sosiologi. Dalamperkembangannya, kelompok sosial terdiri dari dua atau tiga orang yaitu Dyad dan Triad, serta kelompok-kelompok sosial lainnya. Berdasarkan Kesadaran terhadap Jenis yang Sama Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama, kelompok sosial terbagi atas dua bentuk, yaitu in-group dan out-group . PengertianObjek Formal Sosiologi dan 2 Contohnya. Jikalau dilihat berdasarkan pada proses sosial dan interaksi sosial yang menghubungkan manusia dengan lingkungan sosial tentusaja sangat erat dengan ilmu sosiologi. Hal ini dikarenakan objek formal sosiologi berhubungan dengan kehidupan masyarakat mulai dari dasar hingga semakin kompleks. Dalamsosiologi, objek material umumnya merupakan gejala-gejala sosial yang muncul dan kaitan-kaitannya dengan hubungan kemasyarakatan. Segala fenomena yang membentuk pola dan melibatkan hubungan antar individu, individu dengan kelompok, atau antar kelompok masyarakat dianggap sebagai objek material sosiologi. Partnersuche Im Internet Kostenlos Ohne Anmeldung. Jakarta - Secara umum menurut American Sociological Association, objek kajian sosiologi adalah berfokus pada struktur kelompok sosial, organisasi dan masyarakat dan bagaimana orang berinteraksi dalam struktur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi KBBI, pengertian dari objek adalah sesuatu yang menjadi sasaran/pokok pembicaraan, sedangkan kajian adalah pembahasan mengenai sesuatu yang sosiologi itu pada dasarnya mempelajari hubungan perilaku manusia dalam masyarakat. Dengan demikian, objek kajian sosiologi adalah kehidupan manusia, proses interaksi manusia di dalam masyarakat, dan produk dari interaksi sosial manusia di dalam e-Modul Kemdikbud Sosiologi Paket C Setara SMA/MA oleh Budi Rahayu, ruang lingkup kajian ilmu sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya, karena mencakup seluruh aspek interaksi sosial yang berlangsung di lingkungan itu, hal-hal yang menjadi kajian sosiologi adalah1. Hubungan timbal balik antar manusia dengan manusia lainnya. 2. Hubungan antar individu dengan kelompok. 3. Hubungan kelompok satu dengan kelompok yang lainya. 4. Macam-macam sifat dari kelompok-kelompok untuk lebih memahami tentang objek kajian sosiologi simak penjelasan lengkapnya di bawah ini ya detikers!Objek kajian sosiologi terbagi menjadi dua, yaitu objek material dan objek MaterialObjek material sosiologi adalah seluruh aspek kehidupan sosial, termasuk proses interaksi antar manusia, dan gejala atau fenomena yang mempengaruhi kehidupan sosial. Objek material sosiologi dapat berupa objek fisik dan Contoh objek fisik sosiologi rumah, sekolah, kendaraan, uang, dan Contoh objek non-fisik sosiologi gagasan, ide, adat istiadat, keyakinan, dan FormalObjek formal sosiologi adalah hubungan antar manusia sebagai makhluk sosial, serta proses yang timbul dari hubungan di dalam orientasi sosiologi di dalam masyarakat meliputi hal-hal sebagai berikutKeluarga merupakan soko guru tiang dari kelompok dan norma diperlukan untuk mengatur tingkah laku manusia, dalam melangsungkan hidup di dalam manusia dalam masyarakat banyak dikelilingi dan dipengaruhi oleh lembaga-lembaga, untuk itu masyarakat harus mampu menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga yang keluarga, kelompok, dan masyarakat biasanya mempunyai kecenderungan untuk mengklasifikasikan dirinya secara sosial menurut keturunan, tingkat kemakmuran, pendidikan, jabatan, keanggotaan kelompok, dan status sosial komunikasi yang terjadi dengan masyarakat dan kebudayaan yang berbeda, akan menimbulkan perubahan-perubahan nilai menghormati dan bekerjasama merupakan tuntutan kehidupan pribadi banyak dibentuk melalui hubungan dengan yang yang dapat diterima oleh suatu masyarakat, belum tentu diterima juga bahkan dapat dianggap tabu bagi masyarakat yang migrasi perpindahan antar bangsa dan masyarakat, menimbulkan percampuran budaya antar individu dan fisik dan sosial sekitar, dapat mempengaruhi kehidupan manusia, begitu pula zaman juga ikut memperluas objek kajian sosiologi. Akibatnya, gejala sosial yang terjadi di masyarakat pun lebih beragam dan itu tadi penjelasan mengenai objek kajian sosiologi. Sekarang detikers jadi lebih paham kan? Simak Video "Setelah Sarjana Lanjut S2 atau Cari Kerja?" [GambasVideo 20detik] pal/pal Objek kajian sosiologi pada dasarnya adalah sebuah disiplin ilmu sosiologi yang berupaya untuk meliput objek formal dan material dalam ranah keilmuan apa yang akan dikaji sangat berpengaruh pada kesimpulan yang akan dihasilkan oleh penelitian sosiologi tersebut. Oleh karena itu, memahami objek kajian dalam ranah sosiologi sangatlah Objek Kajian SosiologiKarl MarxEmile DurkheimMax WeberApa itu Objek Kajian Sosiologi?Jenis Objek Kajian SosiologiObjek MaterialObjek FormalPerbedaan antara Objek Formal dan Material dalam SosiologiPerkembangan Objek Kajian SosiologiSosiologi KontemporerSecara umum, dalam mendefinisikan dan mendudukkan apa itu sebenarnya objek kajian sosiologi, terdapat tiga pakar yang kerap menjadi acuan. Ketiga pakar tersebut adalah Karl Marx, Emile Durkheim, dan Max memiliki pandangan yang cukup berbeda dan unik. Berikut adalah pandangan-pandangan mereka yang dapat kita jadikan acuan untuk mendefinisikan apa itu sebenarnya objek kajian MarxMenurut Marx, perbedaan kelas sosial adalah basis dari seluruh konflik dan eksploitasi yang terjadi dalam hubungan sosial. Oleh karena itu, menurut Marx, objek kajian sosiologinya adalah konflik kepentingan antar ini tercermin dari publikasi-publikasinya, salah satu yang paling terkenal adalah Das Kapital yang menjelaskan bahwa kaum buruh dieksploitasi oleh pemilik terdapat perbedaan kepentingan antara kaum borjuis yang berusaha untuk memaksimalkan keuntungan dan kaum proletar yang ingin hidup nyaman dan berkecukupan. Namun, karena mereka dipekerjakan oleh kaum borjuis yang ingin efisiensi, mereka harus berkerja dengan upah minimum. Emile DurkheimEmile Durkheim dalam bukunya Suicide menjelaskan bahwa gejala sosial atau fakta sosial lah yang merupakan objek kajian sosiologi. Fakta sosial ini merupakan fakta-fakta atau realitas lingkungan yang dibentuk dari observasi empiris mengenai lingkungan sekitar observasi ini tentu saja akan membentuk pola-pola yang nantinya dapat dianalisa dan dikonklusikan, sebagai sebuah gejala pernah melakukan penelitian dimana dia meneliti mengenai potensi bunuh diri pada suatu kelompok masyarakat. Dalam kasus ini, objek kajian sosiologinya adalah daftar yang berisikan jumlah orang yang melakukan bunuh diri pada suatu kelompok tertentu. Max WeberSedikit berbeda dengan Marx dan Durkheim, Max Weber lebih menekankan kepada aspek tindakan sosial dalam mendefinisikan objek kajian memahami gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat, menurut Weber, peneliti harus mampu menginterpretasi maksud atau tujuan tindakan pada tataran menyebut metode interpretatif ini dengan nama Verstehen Interpretative Understanding dimana peneliti mencoba memahami alasan orang-orang melakukan suatu tindakan. Oleh karena itu, objek kajian sosiologi menurut Weber pada dasarnya adalah tindakan sosial dan alasan dibalik tindakan tersebut. Apa itu Objek Kajian Sosiologi?Oke, kita sudah mencoba menjelaskan objek kajian sosiologi menggunakan karya dari 3 orang hebat diatas. Sejauh ini, apakah kalian sudah terbayang apa sebenarnya objek kajian sosiologi?Pada dasarnya, objek kajian sosiologi adalah fokus penelitian dari suatu kajian sosiologi. Ketika kalian melakukan kajian sosiologi, pasti ada suatu inti analisis yang akan kalian lakukan bukan? Nah, inti analisis atau benda/fenomena yang menjadi pusat analisislah yang disebut sebagai objek kajian sosiologi. Jenis Objek Kajian SosiologiSecara umum, objek kajian sosiologi terbagi menjadi dua, yaitu objek formal dan objek materiil/material. Berikut ini kita akan mencoba membahas lebih lanjut mengenai kedua jenis objek kajian MaterialObjek material pada dasarnya adalah suatu entitas, baik fisik maupun kultural yang menjadi materi’ atau pembahasan utama ilmu pengetahuan tersebut. Intinya, objek ini adalah sesuatu yang ada dan terlihat di sekitar material fisik dapat diteliti dengan menggunakan penelitian empiris dan observasi langsung. Sedangkan, objek material non-fisik dapat diteliti dengan diskusi dan gagasan-gagasan teoritis mengenai objek sosiologi, objek material umumnya merupakan gejala-gejala sosial yang muncul dan kaitan-kaitannya dengan hubungan kemasyarakatan. Segala fenomena yang membentuk pola dan melibatkan hubungan antar individu, individu dengan kelompok, atau antar kelompok masyarakat dianggap sebagai objek material gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat, aktor-aktor yang terlibat dalam interaksi sosial tersebut juga dapat dianggap sebagai objek material. Objek FormalBerbeda dengan objek material yang lebih menekankan pada apa yang memang ada dan terlihat di sekitar kita, objek formal lebih berfokus pada perspektif atau upaya untuk memahami hal-hal pada umumnya mempelajari masyarakat yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan gejala sosial. Oleh karena itu, proses-proses yang membuat manusia menghasilkan gejala sosial lah yang dapat dianggap sebagai objek kasus ini, objek formal yang ada adalah interaksi, relasi, dan komunikasi sosial yang terjadi antara kelompok masyarakat tersebut. Hal-hal inilah yang dapat dipelajari untuk lebih memahami mengenai manusia dan gejala-gejala sosial yang terbentuk. nsbp;Perbedaan antara Objek Formal dan Material dalam SosiologiOke, bagaimana penjelasan diatas mengenai objek formal dan material dalam kajian sosiologi, sudah cukup jelas kah?Intinya kedua objek kajian sosiologi ini membahas mengenai hal yang sama, dari dua sisi yang berbeda. Peribahasa yang kerap digunakan adalah two sides of the same kita ingin membahas mengenai masyarakat miskin di pinggir sungai. Kajian mengenai objek material yang membahas mengenai poin utama dari penelitiannya tentu saja akan langsung memilih masyarakat kelas menengah kebawah yang tinggal di pinggir sungai sebagai objek kajian yang berfokus pada objek formalnya mungkin akan lebih banyak membahas mengenai proses-proses yang ada seperti tingkat pendidikan, kohesivitas sosial, kesempatan ekonomi yang ada, modal sosial, dan kelembagaan masyarakat lokal karang taruna, RT/RW, komunitas, dsb. Perkembangan Objek Kajian SosiologiObjek kajian sosiologi mengalami perkembangan yang sangat pesat dan kompleks seiring dengan berjalannya waktu. Sekarang, bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai objek kajian sosiologi jumlahnya sudah sangat banyak. Referensi-referensi yang dapat digunakan untuk mendukung penelitian juga sudah melimpah ruah, berbeda dengan zaman ini terjadi karena gejala sosial yang timbul di masyarakat semakin kompleks dan adalah jika sosiologi menjadikan agama sebagai objek kajiannya. Maka, agama dapat dilihat sebagai entitas yang memiliki gejala sosial berupa interaksi antar-umat, peraturan-peraturan agama, ritual-ritual keagamaan, dan lainnya adalah budaya yang menjadi objek kajian sosiologi. Dalam melakukan resolusi konflik, kadang pendekatan dengan menggunakan hukum negara tidak berjalan dengan baik. Oleh karena itu, perlu pendekatan dengan hukum adat atau budaya lokal di beberapa KontemporerSosiologi kontemporer atau kadang dianggap sosiologi kekinian bergerak lebih jauh dan radikal dalam menjadikan gejala-gejala sosial sebagai objek kajian. Di berbagai kampus dan lembaga kemasyarakatan, topik-topik yang sebelumnya jarang dibahas seperti identitas gender, kepemudaan, feminisme, dan kesehatan mental menjadi topik bahasan ini tidak lepas dari transfer informasi yang semakin pesat dikarenakan oleh globalisasi dan penghapusan batas-batas dunia. Dahulu, perdagangan internasional lah yang menyebabkan transfer informasi, makanya kota-kota pelabuhan umumnya lebih maju dibandingkan dengan daerah internet telah mendemokratisasi penyebaran informasi sehingga semua orang bisa menikmati informasi-informasi terbaru dengan sangat cepat. Menjamurnya internet dan interaksi online ini pun menciptakan objek kajian sosiologi yang baru, yaitu kajian mengenai media sosial pada dasarnya memfasilitasi individu untuk berinteraksi, membangun identitas, dan mengekspresikan diri, terkadang secara dilihat dari trend penggunaan media sosial dan internet secara keseluruhan, hal ini dapat menjadi objek kajian sosiologi yang sangat populer di masa peneliti dapat memfokuskan objek kajiannya pada relasi sosial digital, interaksi daring, identitas yang dibentuk melalui konten dan personifikasi, dan bubble effect yang diciptakan oleh algoritma canggih di sosial yang mungkin sedang populer adalah mengenai fenomena buzzer di internet, komunitas-komunitas akar rumput online yang anggotanya tersebar di seluruh wilayah indonesia, hashtag sebagai upaya branding, feeds instagram dan facebook sebagai pembangunan persona, serta fenomena booming tik-tok yang terkadang alay atau bahkan membahayakan Posts Mahasiswa at Institut Teknologi BandungIqbal adalah anggota Tim Olimpiade Geografi Indonesia TOGI dan pernah membawa pulang emas di iGeo 2017 Serbia, menjadi team leader di iGeo 2018 Quebec, dan menjadi juri OSN 2019 Manado. Kini, Iqbal melanjutkan studi di program studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung . Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta02 Januari 2022 1024Hallo Irpa S! kaka bantu jawab yaa Jawaban dari pertanyaan diatas, kaitan objek sosiologi dengan keberadaan kelompok sosial. Keberadaan kelompok sosial merupakan objek formal sosiologi, Dalam kelompok sosial terdapat interaksi, relasi, dan komunikasi sosial yang terjadi antara kelompok masyarakat hal ini berkaitan dengan objek formal sosiologi yang menggambarkan interaksi sosial dan sosialisasi yang terjadi di masyarakat. Yuk simak penjelasannya! Sosiologi adalah ilmu yang memelajari tentang masyarakat. Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. objek kajian sosiologi dibagi lagi menjadi 2, yaitu objek material dan objek formal. 1. Objek Material Objek material dalam kajian sosiologi adalah segala fenomena atau gejala yang mempengaruhi kehidupan sosial. Objek material ini dapat berupa aspek fisik dan aspek nonfisik, Aspek fisik berupa benda, seperti mobil, motor, pasar, sekolah, uang, ponsel, dll. Sedangkan aspek nonfisik berupa gagasan, seperti ide, bahasa, aturan, tradisi, dll. 2. Objek Formal Objek formal dalam kajian sosiologi adalah interaksi sosial dan sosialisasi yang terjadi di masyarakat. Objek kajian sosiologi secara umum dapat membahas tentang masyarakat, interaksi sosial, nilai, norma, dan sosialisasi. • Masyarakat adalah sekelompok makhluk hidup yang terjalin erat karena tradisi, sistem, norma, dan hukum tertentu yang sama. Masyarakat adalah objek utama pada kajian sosiologi. Inti dari kajian sosiologi adalah masyarakat, sehingga dari masyarakat lah muncul berbagai macam fenomena dan gejala yang dikaji dalam sosiologi. • Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu ataupun kelompok, atau kelompok dengan kelompok. • Nilai dan norma sosial. Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik atau buruk di dalam masyarakat. Sedangkan norma adalah segala bentuk aturan berupa perintah atau larangan yang ditetapkan berdasarkan keputusan bersama. • Sosialisasi adalah suatu proses penanaman nilai dan norma kepada individu maupun kelompok dalam masyarakat. Sosialisasi ini nantinya berhubungan juga dengan nilai dan norma. Karena nilai dan norma yang ada di masyarakat, perlu disosialisasikan juga sebelum diterapkan di masyarakat tersebut. Dengan demikian masyarakat yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan gejala sosial yang salah satunya adalah kelompok sosial. Oleh karena itu, proses-proses yang membuat manusia menghasilkan gejala sosial yang dapat dianggap sebagai objek formal. Terima kasih sudah bertanya dan gunakan roboguru, semoga membantu ya Yuk, lihat pengertian kelompok sosial menurut para ahli Sosiologi berikut ini. Setelah membaca, coba simpulkan sendiri sesuai pemahamanmu ya! — Guys, kalian punya kenalan seseorang yang nggak membutuhkan orang lain sama sekali seumur hidupnya? Dijamin pasti nggak ada. Kenapa? Secara naluriah, manusia adalah makhluk sosial yang memiliki naluri untuk hidup berdampingan dengan manusia lain. Menurut sudut pandang sosiologi, hal tersebut diartikan sebagai kelompok sosial. Beberapa pakar sosiologi memberi definisi tentang pengertian kelompok sosial. Kira-kira, apa saja ya pengertianya? Yuk, disimak! 1. Soerjono Soekanto Menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. 2. Paul Horfon menjelaskan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. 3. Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren Kedua ahli sosiologi ini mendefinisikan kelompok sosial sebagai kelompok yang terdiri atas dua atau lebih manusia dan di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggota atau orang lain secara keseluruhan. 4. Mayor Polak Polak mengartikan kelompok sosial sebagai sejumlah orang yang satu sama lain memiliki hubungan sebagai sebuah struktur untuk memenuhi kepentingan bersama. 5. Wila Huky Kelompok sosial menurut Huky adalah suatu unit yang terdiri atas dua atau lebih yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi. 6. George Homans Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan memiliki perasaan untuk membuat sesuatu keseluruhan yang terorganisir dan berhubungan secara timbal balik. 7. Robert K. Merton Diambil dari buku yang ditulis oleh Kamanto Sunarto, kelompok sosial menurut Merton adalah merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah mapan. 8. Robert Bierstedt Masih dari buku yang ditulis oleh Kamanto Sunarto, Bierstedt mendefinisikan kelompok sosial sebagai kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis, berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. 9. Mac Iver dan Charles H Page Selanjutnya menurut Mac Iver dan Charles H Page yang menyatakan bahwa kelompok sosial adalah himpunan atau satu-kesatuan manusia yang hidup bersama-sama. 10. Park and Burgess Park and Burgess memberikan definisi pada kelompok sosial sebagai sekumpulan orang yang memiliki kegiatan konsisten di antara mereka. 11. Hendro Puspito Pakar Sosiologi lainnya yang memberikan definisi tentang kelompok sosial adalah Hendro Puspito. Menurutnya, kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari sejumlah individu yang melaksanakan perannya secara berkaitan untuk mencapai tujuan bersama. 12. Roland Freeman CS Last but not least, ada pendapat dari Roland Freeman CS yang menjelaskan bahwa kelompok sosial adalah suatu organisasi yang terdiri dari dua atau lebih individu yang saling bergantung antara satu dengan lainnya. Ketergantungan ini muncul karena adanya ikatan di dalam suatu sistem yang dapat diterima dan sekaligus disetujui oleh berbagai pihak anggotanya. — Nah itu dia pengertian kelompok sosial menurut beberapa ahli. Apakah di lingkungan tempat tinggal kalian ada kelompok-kelompok sosial? Kalian sekarang sudah paham kan pengertian kelompok sosial? Mau belajar materi lainnya melalui video seru dan nggak ngebosenin? Yuk, berlangganan ruangbelajar. Ada soal latihan dan rangkumannya juga, lho! Referensi Suhardi dan Sri Sunarti. 2009. Sosiologi 2 Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Budiyono. 2009. Sosiologi 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Raharjo, Puji. 2009. Sosiologi 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Waluya, Bagja. Sosiologi 2 Menyelami dan Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI SMA/MA Program IPS. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Artikel diperbarui 19 Oktober 2022. Hai Sobat Zenius, apa kabar? Semoga sehat selalu ya. Kali ini gue akan ajak elo belajar tentang materi kelompok sosial sosiologi. Lengkap deh pokoknya mulai dari pengertian, ciri-ciri, tipe hingga tujuan. Sebelum membahas inti dari materi yang akan gue tulis yaitu mengenai kelompok sosial, gue mau tanya dulu nih, elo punya sahabat? Teman dekat? Keluarga? Pasti punya dong~ Kita sebagai manusia adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Manusia senantiasa hidup berdampingan, bahkan di dalam rumah pun ada yang namanya keluarga. Nah, hal itu disebut juga sebagai kelompok sosial. Bahkan, tanpa elo sadari, elo juga udah bergabung dengan kelompok itu sendiri. Wah iya? Kelompok jenis apa ya kira-kira? Yuk, langsung aja cari tau pembahasan materi kelompok sosia di dalam artikel ini! Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para AhliSyarat Terbentuknya Kelompok SosialTipe-Tipe Kelompok Sosial Menurut Para AhliMacam-Macam Pola Hubungan Antar KelompokTujuan Kelompok Sosial Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli Sebelum mengenal lebih jauh mengenai kelompok sosial sosiologi, elo harus memahami terlebih dahulu pengertian kelompok sosial di masyarakat. Banyak sosiolog di Indonesia dan dunia yang telah mengemukakan pemikiran mereka tentang pengertian ini, berikut daftarnya Menurut Soerjono Soekanto Dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Suatu Pengantar, kelompok sosial menurut Soerjono Soekanto adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Menurut Wila Huky Kelompok sosial adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. Menurut George Homans Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik Nah, jadi kalau ada kumpulan orang, kemudian mereka saling berinteraksi, itu udah bisa dibilang kelompok sosial ya. Contohnya keluarga, teman kelas, dll. Anggota masyarakat di dalam suatu kelompok saling berinteraksi dan memiliki kesamaan karakteristik atau tujuan.Dok. unsplash Terus bagaimana cara membedakan kelompok sosial dengan kelompok lainnya di kehidupan sehari-hari? Nah, dibandingkan kelompok lainnya, kelompok-kelompok sosial sebenarnya dibentuk dari beberapa ciri-ciri. Berikut ini udah gue kumpulkan ciri-ciri dari kelompok sosial yang bisa elo baca di bawah ini Adanya Kesadaran Bersama Anggota-anggota harus saling berhubungan satu sama lain. Kumpulan individu yang lebih banyak tidak dapat membentuk kelompok sosial kecuali ada kesadaran timbal balik di antara mereka. Unsur kesadaran bersama inilah yang akhirnya dianggap sebagai fitur untuk membentuk sebuah kelompok sosial dalam masyarakat. Kepentingan Bersama Kelompok sebagian besar dibentuk untuk pemenuhan kepentingan tertentu. Individu yang membentuk kelompok harus memiliki satu atau lebih dari kepentingan dan cita-cita yang sama. Untuk mewujudkan kepentingan bersama itulah mereka bertemu. Ciri inilah yang membuat kelompok sosial selalu berasal, dimulai dan berlangsung dengan pijakan kepentingan bersama. Adanya Rasa Kesatuan Setiap kelompok sosial membutuhkan rasa persatuan dan rasa simpati untuk berkembangnya perasaan atau rasa memiliki. Para anggota kelompok sosial mengembangkan kesetiaan bersama atau perasaan simpati di antara mereka sendiri dalam segala hal karena rasa persatuan ini. Perasaan Bersama Perasaan kebersamaan atau we-feeling mengacu pada kecenderungan anggota untuk mengidentifikasi diri mereka dengan kelompok. Mereka memperlakukan anggota kelompok mereka sendiri sebagai teman tetapi bisa memperlakukan anggota kelompok lain sebagai orang asing. Mereka juga bekerja sama dengan orang-orang yang termasuk dalam kelompoknya dan semuanya melindungi kepentingan mereka secara bersama-sama. We-feeling dapat membangkitkan simpati, loyalitas dan mendorong kerja sama antar anggota. Kesamaan Perilaku Untuk memenuhi kepentingan bersama, anggota kelompok berperilaku dengan cara yang sama. Kelompok sosial dalam masyarakat mewakili perilaku kolektif yang terlihat dari perilaku para anggota dalam suatu kelompok kurang lebih serupa. Norma Kelompok yang Dipatuhi Setiap kelompok memiliki cita-cita dan normanya sendiri dan para anggotanya harus mengikutinya. Jika ada anggota yang menyimpang dari norma kelompok yang ada akan dihukum berat. Norma-norma ini mungkin dalam bentuk adat istiadat, cara-cara rakyat, adat istiadat, tradisi, hukum dll. Norma ini juga bisa tertulis atau tidak tertulis. Kelompok dalam masyarakat melakukan beberapa kontrol atas anggotanya melalui aturan atau norma yang berlaku. Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial Suatu perkumpulan bisa dikatakan sebagai kelompok sosial juga ada syaratnya lho. Para anggota harus bisa memenuhi syarat-syarat ini agar perkumpulan mereka bisa disebut sebagai kelompok sosial. Nah, berikut ini adalah syarat kelompok sosial menurut Soerjono Soekanto Setiap Anggota Kelompok Sadar Bahwa Mereka Tergabung dalam Suatu Kelompok. Sebelumnya elo udah tau kalau pengertian dari kelompok ini salah satunya ada interaksi. Maksudnya, mereka yang tergabung dalam kelompok tersebut sadar untuk saling berinteraksi supaya tujuan kelompok dapat tercapai. Contohnya suatu kelompok di sekolah. Agar elo dan anggota kelompok bisa menyelesaikan tugas dari guru dengan baik dan mendapatkan hasil sempurna, maka terdapat diskusi dan kerja sama untuk mewujudkan itu di dalam kelompok, betul? Lain halnya dengan mereka yang berada di halte saat menunggu bis. Mereka nggak merasa terhubung satu sama lain, tujuan mereka masing-masing, yaitu untuk menuju suatu tempat. Jadi, tidak ada kelompok sosial yang terjadi di sana. Tapi, kalau mereka sadar bahwa mereka memiliki tujuan yang sama dan saling berinteraksi, itu bisa dikatakan sebagai kelompok tersebut. Adanya Hubungan Timbal Balik Antar Anggota Kelompok. Syarat yang kedua adalah antar anggota kelompok harus memiliki hubungan timbal balik supaya tujuan dapat tercapai. Jadi, mereka yang tergabung di dalam kelompok saling mendapatkan feedback gitu lho. Contohnya tadi saat kerja kelompok. Supaya guru memberikan nilai sempurna untuk kelompok elo, maka elo dan anggota yang lain harus saling berdiskusi, memberikan ide-ide, dan bekerja sama. Kalau sama orang lain pas nunggu bis di halte dan nggak ada interaksi, maka tidak ada kelompok sosial di sana. Adanya Faktor Pengikat Antar Anggota. Meskipun antar anggota terdiri dari berbagai suku, karakter, dan latar belakang, tapi kelompok sosial itu selalu memiliki suatu kesamaan antar anggotanya, misalnya memiliki tujuan yang sama. Contohnya paguyuban, antar anggota paguyuban biasanya memiliki faktor pengikat yaitu asal daerah yang sama. Ada juga kelompok sosial yang terjadi antara elo dan sahabat-sahabat elo, ada kesamaan karakter di sana. Itu bisa dikatakan sebagai kelompok sosial. Antar Anggota Memiliki Struktur atau Pola Perilaku yang Sama. Suatu kelompok memiliki ciri khusus yang membuatnya berbeda dengan kelompok lainnya. Nah, struktur atau pola perilaku termasuk faktor pembeda yang cukup penting ada di dalam suatu kelompok sosial. Misalnya, ada peraturan di dalam kelompok, maka anggota yang tergabung dalam kelompok sosial tersebut mengikuti aturan yang ditetapkan dalam kelompok tersebut. Jadi, antar anggotanya memiliki pola perilaku yang sama. Bersistem dan Berproses. Syarat yang terakhir adalah terbentuk dalam jangka waktu tertentu. Agar kelompok sosial tersebut terbentuk, bertahan, dan meningkat, tentu ada interaksi dan aktivitas yang dilakukan secara konsisten. Nah, untuk menjadi kelompok sosial, semua syaratnya harus terpenuhi. Jadi, nggak bisa kalau hanya ada satu yang memenuhi syarat, tapi syarat lainnya tidak terpenuhi, maka hal itu tidak bisa dikatakan sebagai kelompok sosial. Sebelum lanjut materi kelompok sosial sosiologi, gimana nih udah download aplikasi Zenius belum? Elo nggak mau dong ketinggalan video materi belajar dan fitur-fitur seru yang bisa elo akses secara gratis. Cuma perlu login untuk bisa belajar seru dan asyik. Buruan klik banner ya! Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga! Tipe-Tipe Kelompok Sosial Menurut Para Ahli Elo udah tau syarat dan ciri-ciri adanya kelompok sosial, belum lengkap nih belajar materi kelompok sosial tanpa mengenal tipenya. Ada apa aja sih tipe-tipe kelompok sosial? Berdasarkan delapan pendapat ahli di bawah ini, mereka mengklasifikasikannya sebagai berikut 1. Emile Durkheim Emile Durkheim membedakan tipe kelompok sosial menjadi 2 yaitu solidaritas mekanik dan organik. Solidaritas mekanik berarti tidak ada pembagian kerja di dalam suatu kelompok. Semua anggota mendapatkan beban kerja yang sama kolektif. Contoh kelompok sosial solidaritas mekanik misalnya anggota gereja yang berkumpul karena akan melakukan kebaktian pada hari minggu atau para calon jamaah haji yang melakukan doa bersama sebelum keberangkatan. Solidaritas organik berarti udah ada pembagian kerja, elo ingat-ingat aja organis, setiap organ tentu memiliki fungsinya masing-masing. Nah, sama halnya dengan kelompok sosial yang masuk dalam klasifikasi organik ini, setiap anggota memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, namun antara satu dan yang lainnya saling bergantung. 2. Ferdinand Tonnies Klasifikasi kelompok sosial menurut Ferdinand Tonnies dibagi menjadi dua yaitu gesellschaft dan gemeinschaft. Berikut ini adalah penjelasannya Gesellschaft patembayan, merupakan kelompok sosial formal atau resmi. Antar anggota tidak terlalu dekat, contohnya adalah kelompok kerja dan partai paguyuban, kalau kelompok yang satu ini lebih ke hubungan informal, biasanya karena adanya hubungan darah atau daerah asal tinggal. Contohnya adalah keluarga dan kerabat dekat. 3. Charles Cooley Sedangkan, Cooley membagi menjadi ini menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Primer, merupakan kelompok yang akrab atau kenal satu sama lain, merupakan kelompok formal dan resmi, kemudian hubungan antar anggotanya tidak begitu akrab. Teori ini sama dengan gesellschaft milik Tonnies. 4. Sumner Menurut Sumner materi kelompok sosial masyarakat dibagi menjadi dua klasifikasi, yaitu in-group dan out-group. In-group, merupakan kelompok yang antar anggotanya memiliki faktor simpati dan akrab satu sama lain. Terdapat kerja sama, hubungan persahabatan, keteraturan, dan kedamaian di merupakan kelompok yang antar anggotanya saling mengedepankan sikap antagonisme antipati. Kebalikan dari in-group, bahwa di dalam kelompok terdapat kebencian, ketidakpedulian, dan permusuhan antara anggota yang satu dengan yang lainnya. 5. Sorokin Sorokin, seorang sosiolog Amerika, telah membagi menjadi dua jenis utama yaitu vertikal dan horizontal. Kelompok vertikal, mencakup orang-orang dari strata atau status yang berbeda. Contohnya adalah kelompok bangsa. Misalnya bangsa India, bangsa Cina, horizontal, mencakup orang-orang dengan status yang sama. Contohnya adalah kelompok kelas. Misalnya kelas pekerja, atau petani. 6. Giddings Giddings adalah seorang sosiolog dan ekonom asal Amerika yang mengklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu genetik dan kongregasi. Kelompok genetik adalah keluarga di mana seorang anak dilahirkan secara tidak sengaja tanpa persetujuan dari si anak. Kelompok kongregasi adalah kelompok sukarela yang diikuti secara sukarela dengan kehendak dan persetujuan pribadi. 7. George Hasen George Hasen adalah seorang sosiolog dan sejarawan Jerman yang telah mengklasifikasikan kelompok sosial menjadi empat jenis berdasarkan hubungannya dengan kelompok lain, yaitu Kelompok Tidak Sosial Sebuah kelompok tidak sosial adalah kelompok yang sebagian besar hidup untuk dirinya sendiri dan tidak berpartisipasi dalam masyarakat yang lebih besar. Mereka juga tidak bercampur dengan kelompok lain dan tetap menyendiri. Namun apa yang mereka lakukan tidak pernah bertentangan dengan kepentingan kelompok yang lebih besar. Kelompok Pseudo-SosialSebuah kelompok pseudo-sosial berpartisipasi dalam kelompok yang lebih besar dan menjadi bagian di dalamnya. Tetapi tujuan utamanya adalah keuntungan bagi diri sendiri dan bukan untuk kebaikan yang kelompok yang lebih besarKelompok AntisosialSebuah kelompok antisosial adalah kelompok minoritas yang bertindak melawan kepentingan kelompok yang lebih besar mayoritas.Kelompok Pro-SosialKelompok pro-sosial adalah kebalikan dari kelompok antisosial. Mereka bekerja untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar dan ikut menjadi bagiannya. 8. Cooley Charles Horton Cooley adalah seorang sosiolog Amerika dan putra dari Hakim Mahkamah Agung Michigan Thomas M. Cooley. Selama berkarier dalam dunia sosiologi, ia telah mengklasifikasikan kelompok sosial berdasarkan jenis kontak yang dilakukan, yaitu Kelompok Primer Dalam kelompok primer, ada hubungan tatap muka, dekat dan akrab antara anggota seperti dalam keluarga. Kelompok Sekunder Dalam kelompok sekunder, hubungan di antara para anggota bersifat tidak langsung, impersonal, dan dangkal seperti partai politik dan serikat pekerja, dll. Macam-Macam Pola Hubungan Antar Kelompok Pembahasan selanjutnya dalam materi kelompok sosial sosiologi ini adalah pola hubungan antar kelompok. Wah, kira-kira apa ya yang akan dibahas kali ini? Apakah menjelaskan tentang hubungan antar anggota di dalam kelompok tersebut? atau permasalahan yang ada di dalamnya? Daripada bingung, yuk langsung aja kita bahas! Akulturasi Akulturasi adalah gabungan dari dua kebudayaan, tapi masih ada sisa kebudayaan masing-masing. Dominasi Dominasi adalah suatu keadaan di mana salah satu ras menguasai kelompok lain. Ada 5 jenis dominasi menurut Kornblum, yaitu Genosida pembunuhan massal terhadap suatu kelompok tertentu. pembuatan stratifikasi/kasta.Asimilasi pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli, sehingga memunculkan kebudayaan baru. Paternalisme Paternalisme merupakan dominasi kelompok pendatang. Pola hubungan seperti ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh kelompok pendatang untuk membatasi kebebasan seseorang atau kelompok demi ego pribadi. Integrasi Integrasi adalah pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan dan bisa berbaur atau campur antar kebudayaan. Ingat ya, inti dari integrasi ini mengakui dan mencampurkan atau menyatukan kebudayaan, gitu guys. Pluralisme Pluralisme ini terjadi pada kelompok majemuk, di mana terdapat banyak perbedaan di dalam kelompok tersebut, namun mengakui adanya perbedaan tersebut. Jadi, berbeda dengan integrasi yang menyatukan kebudayaan, sedangkan pluralisme ini yaudah tetap ada perbedaan di dalam kelompok, tapi tidak disatukan. Dibiarkan aja selama tidak ada keributan. Penjelasan di atas bisa menjawab soal kayak gini “jelaskan dua klasifikasi pola hubungan antar kelompok dan berikan contohnya!”. Pola dominasi segregasi, di mana terdapat pemisahan paksa dalam golongan tertentu. Contohnya pemisahan ras warga kulit putih dengan kulit hitam. Coba deh elo cari contoh nyata dari salah satu pola hubungan di atas. Tujuan Kelompok Sosial Terbentuknya kelompok sosial bukan tanpa alasan tetapi adanya tujuan yang ingin diraih para anggota secara bersama-sama. Berikut ini adalah daftar tujuan kelompok sosial dibentuk Bertemu dengan Orang yang Memiliki Kesamaan Minat Kelompok sosial dapat terbentuk karena orang ingin berbagi minat atau atraksi yang sama dengan anggota grup lainnya. Dalam bidang film, kelompok-kelompok yang memiliki minat atau ketertarikan yang sama sedang dibentuk. Misalnya, kelompok yang mengkampanyekan film-film buatan dalam negeri, dibentuk untuk berbagi minat atau ketertarikan yang sama. Kelompok-kelompok ini mungkin memiliki minat dan ketertarikan yang sama dalam hal menyentuh dan mempengaruhi kehidupan orang lain. Memenuhi Kebutuhan Sosial Orang-orang bergabung kelompok sosial bisa jadi bertujuan agar pekerjaan mereka dapat dibantu orang lain sehingga kebutuhan mereka terpenuhi. Bekerja dengan orang lain dapat membantu dalam mencapai kebutuhan ini sehingga mengurangi kewajiban mereka untuk memenuhi kebutuhan ini sendiri. Support System Kelompok sosial dibentuk untuk penguatan. Mungkin elo sering termotivasi untuk melakukan sesuatu demi imbalan yang diberikan. Selain itu, berpartisipasi dalam kelompok sosial memberikan penguatan dari dari orang lain dalam mengejar tujuan dan penghargaan. Untuk Menyelesaikan Masalah Pribadi Terkadang elo kebingungan menyelesaikan masalah sendiri dan elo membutuhkan orang lain untuk memberikan pandangan berbeda. Nah, ini adalah salah satu tujuan kelompok sosial dalam masyarakat. Misalnya, elo seorang pengangguran dan bingung untuk menyusun Curriculum Vitae CV yang bagus agar dilirik HRD. Nah elo, bisa ikut kelompok pencari kerja atau kelompok belajar membuat CV. Pendidikan dan Hiburan Tujuan lainnya adalah untuk pendidikan dan pembelajaran. Sebuah lembaga pendidikan, perhimpunan mahasiswa, komunitas tutor, membuat kelompok sosial untuk menyampaikan informasi dan menyebarluaskan layanan pengetahuan. Pemberdayaan Ekonomi Kelompok seperti kelompok karier, pengusaha dan kelompok bisnis merupakan bentuk dari tujuan kelompok sosial dalam hal ekonomi. Para penggiat bisnis berbagi tips dan trik atau bahkan berbagi informasi mengenai usahanya dengan untuk tujuan meningkatkan penjualan dan menghasilkan lebih banyak pelanggan. Setelah belajar tentang materi yang satu ini, elo bisa menyebutkan nama kelompok sosial, kriteria hubungan, pola hubungan yang timbul di antara kelompok masyarakat di sekitar elo. Elo bisa juga belajar lebih banyak lagi tentang materi sosiologi kelompok sosial dengan klik banner di bawah ini ya! Yuk, lanjut belajar lagi! Demikian penjelasan mengenai materi kelompok sosial sosiologi kelas 11. Semoga setelah membaca ini elo paham ya dengan materi yang disampaikan. Have a nice day! Belajar lebih seru nih kalau elo langganan paket belajar Zenius. Bareng Zen Tutor elo bisa tanya-tanya pelajaran yang masih bingung saat live class. Dapatkan juga akses ke video dan latihan soal yang menunjang pembelajaran. Klik di bawah ini untuk simak selengkapnya! Beli paket belajar Zenius yuk! Baca Juga Artikel Lainnya Materi Nilai dan Norma Sosial Belajar Sosiologi Buat Apa? Sosialisasi Referensi Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI – Repositori Kemendikbud 2019Society Social Groups the Meaning Characteristics Classification and Other Details – Your Article Library Social Groups Features Types of Groups and Their Goals – Sociology Discussion Why Social Media Groups are Formed – Schooldillers 2020 Originally published March 25, 2021Updated by Sabrina Mulia Rhamadanty & Silvia Dwi

jelaskan kaitan objek sosiologi dengan keberadaan kelompok sosial